Berawal dari kegemaran sang kakek mengepul biji kopi dan miris menyaksikan ketimpangan bisnis biji kopi di Indonesia, Tyas bersama Elki membangun kedai kopi yang menjual kopi Nusantara dengan nama El’s Coffee. Kedai kopi yang berpusat di Jalan MS Batubara No 134 A, Teluk Betung, Bandar Lampung, itu kini telah memiliki beberapa cabang, termasuk di Padang dan Palembang.
Saat tim Liputan6.com berkunjung, yang ditulis Selasa (29/3/2016), Tyas, Marketing Director El’s Coffe, menceritakan, “Kakek saya pengumpul kopi. Ayah saya juga, dia putus sekolah, dan di usia 14 tahun dia selalu bawa uang cash dan masuk ke hutan untuk cari kopi langsung dari petani dan dibawa ke kota, hingga akhirnya dia jadi eksportir kopi yang berdiri sendiri.”
Lebih jauh Tyas menceritakan, nama “Els” sendiri diambil dari nama Elki, kakak kandungnya. Setelah menjadi sarjana marketing di salah satu kampus di Melbourne, Australia, munculah ide Elki untuk mendirikan kedai kopi dengan cita rasa Nusantara.
“Elki melihat ketimpangan karena banyak sekali perusahaan luar negeri mengekspor kopi kita lagi ke luar negeri. Hingga setelah diproduksi dijual kembali ke Indonesia, harganya menjadi mahal sekali. Lalu Elki bertanya pada diri sendiri, kopi kita ini enak, kopi kita ini terkenal di seluruh dunia, tapi kenapa orang asing yang menuai hasilnya dan menikmati profitnya,” ujar Tyas.
Berangkat dari kegundahan tersebut, pada 2013 Elki mendirikan El’s Coffe House, kedai kopi Nusantara yang tidak hanya menjajakan kopi siap konsumsi, tapi juga menjual berbagai biji kopi, mulai dari biji kopi Aceh, Toraja, Kintamani, Mandailing, Flores, dan kopi lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.
“Kita juga produksi, kita menggoreng kopi sendiri. Jika ada pembeli ingin membeli kopi, mereka tinggal pilih, tentukan beratnya lalu kita giling. Kita melihat kencederungan orang-orang Lampung pencinta kopi beli kopinya sedikit-sedikit. Seratus gram kopi Wamena, minggu depannya berapa gram kopi yang lain,” ungkap Tyas.
Tyas mengatakan pertumbuhan El’s Coffe sangat pesat. Bermula dari hanya empat meja dan satu bar, kini El’s Coffe berkembang menjadi 20 meja dan memiliki cabang di beberapa daerah. Bahkan kini El’s Coffe tidak hanya menyediakan kopi, tetapi juga beberapa menu makanan spesial, seperti Coffe Chicken, yaitu ayam yang diramu dengan rempah-rempah dan di-grill menggunakan kopi Sumatera.
Bagi Tyas, El’s Coffe lebih dari sekadar kedai kopi. Ia mengharapkan kedai yang dibangun bersama kakaknya itu mampu mengingatkan banyak orang bahwa sesungguhnya kopi Indonesia itu kaya dan berkualitas. Kopi adalah warisan Nusantara yang perlu dijaga dan dilestarikan untuk kemakmuran banyak orang.
Sumber: Liputan6.com