Mengetahui proses pembuatan kopi yang kamu nikmati bisa membuat kopimu lebih nikmat saat diminum! Yuk simak penjelasannya Berikut.
Kopi yang kamu nikmati setiap hari tidak secara instan menjadi minuman kopi. Namun, melewati beragam proses sehingga menghasilkan kopi yang nikmat. Proses pengolahan kopi tersebut lah yang harus dilakukan dengan benar karena menentukan kualitas kopi. Proses pasca panen ini bertujuan memisahkan atau melepas biji kopi dari dagingnya. Metode yang digunakan ada meotde kering dan metode basah. Berikut penjelasannya!
-
Pengolahan Metode Kering (Natural)
Pengolahan pasca panen dengan metode kering lebih tepat digunakan pada lahan dengan kapasitas kecil. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memilih buah kopi yang paling matang dan seragam. Pisahkan buah yang kurang baik, hitam, pecah. Serta segera bersihkan buah kopi dari kotoran termasuk daun, ranting dan tanah.
Setelah menyortir buah, buah kopi harus dikeringkan. Tersedia dua proses pengeringan yaitu pengeringan tradisional dan modern. Secara tradisional perlu menyiapkan alas berupa semen atau anyaman bambu untuk menjemur buah kopi di bawah sinar matahari. Secara modern, tentunya menggunakan alat. Kedua proses tersebut memiliki keuntungan dan juga kerugian. Pengeringan tradisional hemat energi dan mengurasi perubuhan citra rasa namun memerlukan waktu yang lebih lama. Sementara pengeringan modern, dapat menghemat waktu.
Selesai dikeringkan, buah kopi akan dikupas. Pengupasan kulit buah dari biji menggunakan mesin vis pulper atau raung puler untuk industri besar. Namun, bagi skala industri kecil dapat memakai hummer mill.
Biji kopi yang sudah dikupas akan dikeringkan. Biji kopi harus dikeringkan agar lapisan lendir pada biji hilang dan menurunkan kadar air. Setelah itu, kulit tanduk dikupas menggunakan alat huller.
Tahap terkahir adalah pengeringan yang bertujuan menurunkan kandungan air hingga 12%. Perlu memerhatikan suhu proses pengeringan. Jika suhu berlebih, biji kopi akan pecah dan retak sehingga bentuk biji melengkung. Serta rasa kopi yang kurang enak.
Jika semua tahap dilakukan dengan baik, namun penyimpanan biji kopi tidak diperhatikan. Maka mutu kopi juga akan berkurang.
2. Pengolahan Metode Basah (Full Wash)
Pengolahan dengan metode basah memakai air dengan jumlah banyak. Kopi yang diolah menggunakan metode ini dihargai lebih mahal dibandingkan kopi yang diolah dengan metode natural. Hal pertama yang perlu dilakukan sama dengan metode natural yaitu menyortir buah kopi. Hanya buah yang berwarna merah yang dapat diolah dengan metode ini.
Setelah itu dilakukan pengupasan kulit buah dengan cara menyiramkan air ke dalam silinder yang berisi buah kopi. Jumlah air disesuaikan dengan jumlah buah. Semakin matang buah kopi, maka akan semakin cepat terkupas. Serta ukurannya juga menjadi penentu. Biasanya, pengupasan kulit kopi robusta memerlukan waktu yang lebih lama daripada kopi arabika.
Proses selanjutnya adalah feremntasi buah kopi supaya lendir pada biji hilang. Ada dua proses, yaitu fermentasi basah dan fermentasi kering. Fermentasi basah direndam selama 7-12 jam atau sampai kulit ari terlepas. Fermentasi kering dilakukan dengan menutup buah kopi dengan karung goni atau kain basah. Biji kopi harus dicuci seletah fermentasi. Serta dikeringkan.
Tujuan pengeringan untuk mengurangi air 12% pada bii. Secara mekanis dibantu dengan mesin dan secara tradisional memakai matahari. Selanjutnya, pengupasan kulit tanduk. Prosesnya sama dengan pengolahan natural yaitu menggunakan mesin huller.
Dari dua metode tersebut, apakah membuatmu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang proses pengolahan kopi? Untuk menemani kamu mengetahui proses-proses pengolahan kopi, El’s coffee bisa dijadikan pilihan. Semua kopi El’s Coffee melewati proses yang baik dan benar. Maka, kualitas yang didapat juga premium. Kamu bisa dapatkan semua kopi El’s Coffee malalui e-commerce atau bisa datang langsung ke outlet El’s Coffee.